SYAM'UN AL-GHAZI
Kaum muslimin pada masa Rasulullah senang mendengar cerita tentang Syam'un Al-Ghazi (Syam'un si Pahlawan Perang). Syam'un adalah seorang pahlawan berambut gondrong yang hidup pada zaman Bani Israil. Ia memerangi orang-orang kafir dengan penuh keberanian dan selalu dapat mengalahkan mereka. Padahal senjata Syam'un hanyalah tulang rahan seekor unta yang di bentuk menyerupai sebuah pedang pendek yang tajam. Dengan senjata itulah ia membuat kocar-kacir musuh-musuhnya. Tidak seorang kafir pun beranii menghadapi Syam'un Al-Ghazi. kelak, kisah ini di adopsi oleh orang-orang barat dan nama Syam'un diganti dengan nama "Samson"
Orang-orang kafir yang sudah tidak sanggup lagi mengalahkan Syam'un mendapatkan ide untuk membinasakannya dengan cara yang licik. mereka menawarkan hadiah berupa uang dan perhiasan yang banyak kepada istri Syam'un, dengan syarat ia bersedia membunuh suaminya. Istri Syam'un yang juga seorang kafir sangat tergiur oleh hadiah itu. Maklum, selama hidup dengan Syam'un ia belum pernah menikmati kehidupan yang layak karena suaminya itu sangat sederhana hidupnya. Tetapi, ia mengatakan kepada mereka bahwa ia tidak mungkin membunuh suaminya secara langsung karena badan Syam'un sangat kuat dan tidak mungkin di kalahkan oleh seorang wanita.
"Kalau begitu, kamu ikat saja suamimu ketika sedang tidur lelap. Biar kami yang akan membunuhnya," kara orang-orang kafir.
"Kalau itu sih, aku bisa melakukannya. kalian siapkan saja hadiah itu," Jawab istri Syam'un. Maka pada suatu malam ketika Syam'un sedang tertidur lelap, dengan pelan-pelan istrinya mengikat tangan dan kaki syam'un . Tiba-tiba Syam'un terbangun dan dengan mudahnya ia memutuskan tali yang mengikatnya itu.
"Mengapa kamu melakukan hal ini padaku?" Tanya Syam'un kepada istrinya. "Aku hanya ingin mencoba kekuatanmu" Jawab istrinya mencari-cari alasan. Keesokan harinya istri Syam'un melaporkan kegagalannya itu kepada orang-orang kafir. "Kalau begitu, pakailah rantai ini untuk mengikat suamimu!" kata mereka.
Maka pada suatu malam ketika Syam'un sedang tertidur lelap, dengan pelan-pelan istrinya mengikat tangan dan kaki SYam'un dengan rantai besi itu. lagi-lagi Syam'un terbangun dan dengan mudahnya memutuskan rantai besi itu .
"Mengapa kamu melakukan ini padaku?"
"Suamiku, aku masih penasaran ingin mencoba kekuatan tubuhmu. pantas saja orang-orang kafir tidak sanggup mengalahkanmu jika kekuatanmu luar biasa seperti ini"
"Istriku, Tak seorang pun dapat mengalahkan aku karena rahasia kekuatanku ada pada rambutku"
Kini, Tahulah istri Syam'un rahasia kekuatan suaminya. kemudian, ia mencari-cari kesempatan untuk mengguting rambut suaminya yang panjang itu. Maka, pada suatu malam ketika Syam'un sedang tertidur lelap, istrinya mengguting sebagian rambut Syam'un kemudian dengan rambutnya itu, ia mengikat tangan dan kaki suaminya. Ketika SYam'un terbangun, ia tidak bisa berbuat apa-apa karena ia diikat oleh kekuatannya sendiri.
Istrinya kemudian memberitahu orang-orang kafir bahwa Syam'un telah dilumpuhkan. Ia mendapatkan hadiah yang banyak sebagaimana yang sudah di janjikan mereka. Orang-orang kafir kemudian membawa SYam'un dan mengikatnya pada sebuah tiang bangunan. Mereka lalu menyiksa Syam'un yang sudah tidak berdaya itu agar ia mati secara pelan-pelan. Istrinya yang berkhianat itu, ikut pula menyaksikan penyiksaan ini. Ia tidak punya rasa kasihan sedikitpun kepada suaminya itu.
Syam'un kemudian berdo'a kepada Allah, "Ya Allah, berilah aku kekuatan untuk menggerakan tiang bangunan ini."
Maka dengan kekuatan yang masih tersisa SYam'un menggoyangkan tiang itu. Dengan izin Allah, tiang itu rubuh menimpa orang-orang yang menyiksanya termasuk istrinya yang kafir itu. Mereka semua mati tertimpa reruntuhan bangunan itu....
Setelah peristiwa itu, Syam'un menyibukkan dirinya untuk beribadah kepada Allah. Malam-malamnya dilalui dengan beribadah shalat, sedangkan siang dilaluinya dengan berpuasa. ia menjalankan ibadahnya selama seribu bulan hingga ajalnya tiba.
Kaum muslimin sangat mengagumi Syam'un dan ingin beribadah sepertinya. Allah kemudian mewahyukan surat Al-Qadr kepada Rasulullah SAW, yang di dalamnya ada penjelasan tentang "Lailatul Qadr" (malam kemuliaan) yaitu malam diturunkannya Al-Qur'an yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan . "Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al-Qadr, 97 : 2-3)
Kaum muslimin pun merasa senang karena mereka mempunyai satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan, dan tentunya lebih baik dari ibadah yang dilakukan Syam'un Al-Ghazi.
:: PESAN UNTUKMU ::
...Rasulullah mengatakan bahwa Lailatul Qadr ada di salah satu malam pada malam-malam Ramadhan, terutama pada sepuluh malam terakhir. Karena itu, pada bulan-bulan Ramadhan kita harus giat beribadah kepada Allah. Selain Berpuasa, kita dianjurkan banyak bersedekah, membaca Al-Qur'an, dan mengerjakan salah tarawih. Semua ibadah yang kita lakukan pada bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya, bahkan ibadah yang dilakukan pada Lailatul Qadr nilainya lebih baik dari seribu bulan. Itulah di antara kebaikan Allah yang di berikan kepada kita sebagai umat Rasulullah SAW...
Sumber: Buku kumpulan cerita dari Rasulullah Ke 2
02.27
|
Label:
Cerita Rasulullah
|
0 komentar:
Posting Komentar